Ngrayun. siapa
sangka kripik pisang yang satu ini 100% ngrayun? ya kripik ini adalah buatan
sekumpulan masyarakat wanita desa ngrayun yang bernama kelompok tani wanita
WAHYU MULYA. Kelompok ini mengolah hasil bumi asli ngrayun yang kemudian di
olah menjadi makanan siap santap.
kala itu udara
cukup dingin,walaupun jarum jam kami menunjukkan pukul 12.00 tepat. Hal ini di
karenakan wilayah ngrayun yang terletak di dataran tinggi pegunungan sehingga
walaupun siang hari udara masih terasa dingin.
Aktifitas KTW Wahyu Mulya |
Sudah kita ketahui
bersama,bahwa daerah pegunungan desa ngrayun masih menyimpan potensi alam yang
sangat banyak sekali namun pemanfaataannya belum maksimal. Seperti wisata alam
air terjun,watu semaur. Dan potensi pemanfaatan hasil bumi dari pertanian dan
perkebunan.
Di pinggir jalan
dusun krajan desa ngrayun terdapat satu gubuk bambu berukuran 5x6 meter. gubuk
tersebut berdinding anyaman bambu (jawa : gedek) dan menggunakan tiang bambu
juga. Namun dari gubuk tersebut tercipta makanan-makanan siap santap yang akan
di distribusikan ke setiap penjuru wilayah ngrayun dan wilayah ponorogo. Gubuk
kecil itu merupakan pabrik pengolahan makanan yang di gunakan oleh KTW WAHYU
MULYA
Kelompok wanita
yang beranggotakan 23 orang itu berdiri sejak tahun 1999. Pada awalnya kelompok
ini hanya sedikit orang yang bergabung,namun seiring kemajuan kelompok semakin
banyak pula orang yang menggabungkan dirinya dengan kelompok.
Adapun anggota yang
membuat/mengolah makanan telah di bagi tugas sesuai dengan keahlian
masing-masing. Ada yang bagian berburu bahan mentah di petani atau di pasar,
ada yang bertugas membersihkan dan mengupas buah. Ada yang meracik bumbu. Ada
yang spesialis menggoreng. Ada pula yang bagian mempercantik tampilan makanan
dengan membungkus sedemikian rupa. Sehingga produk-produk yang di hasilkan bisa
maksimal karena sudah di tangani oleh ahlinya.
Setelah
makanan-makanan ringan tersebut di kemas, maka saatnya produk produk ini di
pasarkan. Untuk pemasarannya sudah ada anggota kelompok yang bertugas
memasarkan. Adapun wilayah pemasarannya mencakup toko-toko di sekitar wilayah
ngrayun, pasar lokal desa ngrayun, mini market dan ada pula yang di pasarkan di
pasar minggu depan BAPELUH (badan pusat penyuluhan) Kabupaten Ponorogo.
Untuk bahan dasar
pembuatan makanan ringan ini murni dari hasil bumi ngrayun, adapun tehnik
penggorengannya masih menggunakan kayu bakar yang di dapat dari sekitar desa
ngrayun, dan tenaga penggorengnya asli dari orang ngrayun. jadi bisa di katakan
100% produk ngrayun.
( Sumber : Majalah Suara Rakyat Bumi Reyog – Edisi 2 )
0 komentar:
Posting Komentar