PNPM PONOROGO

PNPM PONOROGO

1. Kondisi Eksisting

  Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri telah dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Keberhasilan PPK dan P2KP menjadi model pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di perdesaan dan perkotaan di lokasi PNPM Mandiri. PNPM Mandiri dimaksudkan untuk menjadi payung program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (CDD). 
  PNPM Mandiri resmi diluncurkan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi Tengah pada 30 April 2007 yang dilaksanakan hingga tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development Goals). Diharapkan, dalam rentang waktu 2007–2015, kemandirian dan keberdayaan masyarakat telah terbentuk sehingga keberlanjutan program dapat terwujud. Tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri dengan cara menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat–baik secara individu maupun berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian serta kesejahteraan hidup dengan memanfaatkan potensi ekonomi dan sosial yang mereka miliki melalui proses pembangunan secara mandiri.
  Di setiap tahunnya PNPM-MPd menganggarkan uang Milliaran Rupiah di setiap kabupaten tanpa terkecuali kecamatan Slahung yang sampai saat ini sudah
mendapatkan alokasi lebih dari 13 M dan tahun 2014 nanti dalokasikan 1,150 M dalam wujud BLM (Bantuan Langsung Masyarakat). 
  Ditahun 2014 ini PNPM-MPd kecamatan Slahung tidak hanya mengelola BLM ini akan tetapi juga masih mengelola dan bergulir SPP dan UEP yang dikelola langsung oleh UPK dengan total asset lebih 3 M. Bukan dana yang kecil tentunya, oleh karena itu perlu ada niatan baik dari semua pelaku PNPM-MPd dikecamatan Slahung agar dana itu dapat dikelola untuk mewujudkan cita-cita luhur PNPM-MPd yaitu mengentaskan kemiskinan dan melembagan sistem perencanaan partisipatif di masyarakat.
  Dengan dana sebesar itu beredar di masayarakat yang dikelola secara swakelola tentunya perlu ada pengawasan, ada fungsi kontrol yang harus dilakukan, diperlukan sebuah media informasi agar pengelolaan dana itu transparan, jauh dari penyelewengan dan tidak dimonopoli oleh beberapa kelompok saja. Oleh karena itu peran media menjadi sangat penting, karena melalui media ini masyarakat akan tahu posisi keuangan yang ada, adanya rasa memiliki yang tinggi akan dana tersebut serta akan membentengi pengelola dana agra tidak disalah gunakan. Dengan kata lain peran media sangat urgen untuk dapat mengontrol keberlangsungan PNPM Mandiri agar tidak terjadi penyelewengan.  
      

2. Input 

Diperlukan media komunikasi dua arah (interaktif) antara semua stakeholder PNPM-MPd. Baik yang ditingkat Desa, kecamatan, Kabupaten provinsi maupun dalam skala Nasional. Media informasi PNPM-MPd dibangun bukan hanya sekedar pra syarat program, tidak di isi hanya sekedar formalitas belaka tetapi media informasi PNPM-MPd harus lebih informatif, komunikatif serta informasi yang terbarukan (up to date).
Media informasi PNPM-MPd harus bisa mewadahi seluruh kepentingan yang ada, baik pelaku dan masyarakat, pelaku dengan pelaku serta pelaku dengan pemangku kebijakan. Dengan demikiandari informasi dan komunikasi ini akan terbangun
semangat  kebersamaan untuk mensukseskan PNPM-MPd sebagai tujuan bersama bukan hanya tujuan salah satu stakeholder saja. 
Dengan demikian media informasi yang dibangun paling tidak mencakup diantaranya :
1. Tersedianya informasi yang Up to date 
2. Tersedianya ruang komunikasi antar pelaku dengan masyarakat, pelaku dengan pelaku, pelaku dengan pemangku kebijakan serta pertukaran informasi antar pemangku kebijakan yang ada.
3. Tersedia ruang kritik dan saran
4. Tersedia ruang untuk pengaduan apabila terjadi dismiss tujuan program.
5. Tersedia ruang tanggapan dan ruang diskusi demi kebaikan PNPM-MPd.


3. Proses, Bagaimana Media Informasi itu dikembangkan

Untuk memenuhi tuntutan akan keutuhan informasi, ruang komunikasi serta mendorong partisipasi semua stake holder maka perlu dikembangkan media – media informasi diantaranya
a. Memanfaatkan papan – papan informasi yang sudah ada.

Dalam mengelola informasi PNPM-MPd bisa memanfaatkan papan-papan informasi atau ruang kosong yang sudah tersedia di Desa, Dusun maupun tempat umum sehingga masayarakat bisa dengan mudah mendapatkan akses informasi.
Kelemahan dari media ini adalah tidak adanya ruang komunikasi dua arah antara masyarakat dengan pelaku PNPM-MPd sehingga sifatnya hanya announcement atau informasi sepihak. Selain itu media ini kurang awet karena ditempatkan pada ruang publik sehingga akan sulit unutk melakukan control mulai dari hujan, angin serta dari orang yang tidak bertanggung jawab.

b. Memanfaatkan bulletin, leaflet, majalah, surat kabar maupun media elektronik.

Hampir sama dengan papan informasi, media informasi ini masih bersifat statis sehingga masayarakat tidak bisa langsung menanggapi apabila informasi yang
ditampilkan kurang lengkap. Akan tetapi media ini mempunyai keunggulan yaitu lebih awet serta dapat menginformasikan secara berulang-ulang. Media informasi ini dapat dimanfaatkan untuk menginformasikan informasi yang sifatnya lebih general dan masa informative nya lebih lama.
c. Memanfaatkan media komunikasi audio visual

Dengan media informasi type ini maka informasi yang ditampilkan lebih interkatif, komunikatif didukung dengan gambar gerak, efek audio visual yang canggih serta menarik untuk dilihat. Akan tetapi kelemahan nya media ini selain membutuhkan biaya yang cukup besar juga membutuhkan ruang dan waktu yang sesuai mendukung. Tidak bisa every  where dan anytime. Contoh media ini adalah dengan pemutaran film pemberdayaan (Balada Si Imah yang dikeluarkan oleh Depdagri dan KPK)
d. Memanfaatkan Media Jejaring social dan Webiste. 

Untuk mengakomodir semua kelemahan media - media informasi diatas, pelaku PNPM-Mpd dikecamatan Slahung memanfaatkan media yang cukup murah dan sudah familier yaitu memanfaatkan media jejaring social (facebook, twitter, youtube, dll). Selain itu kami juga mencoba membuat media elektronik yang berbiaya murah, informative, up to date, komunikatif, interaktif dengan memanfaatkan website www.pnpmsalhung.com sebagai media untuk menginformasikan, berkomunikasi serta edukatif untuk semua stake holder PNPM-MPd di kecamatan slahung dan kabupaten Ponorogo pada khususnya serta semua stakeholder di Indonesia pada umumnya. 
Keunggulan dari media ini adalah selain biaya nya lebih murah juga dengan media ini akan terjadi komunikasi dua arah antar stakeholder yang ada. Dengan website ini semua jenis informasi akan bisa ditampilkan mulai dari Video, audio,teks, gambar, infographic maupun informasi lain kepada mayarakat umum secara simultan dan up to date.
Namun demikian bukan berarti media ini tanpa kelemahan, tidak semua masyarakat bisa mengaksesnya akan tetapi bagaimana pelaku PNPM-MPd ini mampu mengedukasi kepada masayarakat dengan menyediakan informasi menggunakan media yang bervariatif sehingga semua kalangan mendapatkan
hak nya untuk mendapatkan informasi,menyalurkan aspirasi dan menyuarakan kebutuhannya sebagai pemanfaat PNPM-MPd.   

4. Output 

 Dengan ada media informasi/komunikasi yang dapat dikembangkan para pelaku PNPM-MP, diharapkan masyarakat akan semakin mengenal program yang dijalankan, tujuan dan manfaatnya, hingga masyarakat akan lebih peduli terhadap PNPM-MP ikut terlibat di dalam program pembangunan itu sendiri. Dengan demikian media informasi/komunikasi yang dikembangkan terhadap para pelaku PNPM-MP dapat mengkomunikasikan arti, tujuan, manfaat dan hasil-hasil kegiatan program dan juga mensosialisasikan program itu sendiri.



Oleh : Agus Hariyanto, S.Pd
Fasilitator Kecamatan Slahung

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top